Ciri-ciri Umum Beras Organik

 

AKHIR-akhir ini permintaan padi atau beras organik meningkat sangat tinggi. Ini tak lepas dari kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan sehat dan alami. Seiring dengan tingginya permintaan, dipasaran pun mulai tersedia beragam beras organik dengan berbagai brand. Sayangnya tingginya permintaan itu kadang membuat orang tak betanggung jawab mengambil untung dengan memalsukan beras organik. Maksudnya pemalsuan adalah yang dijual sesungguhnya beras biasa namun diberi label organik.

Sumber: jurnalasia.com

Lalu bagaimana mengetahui beras itu benar-benar organik? Tak ada cara terbaik untuk mengetahui beras itu organik atau bukan, kecuali dengan menanam sendiri dan uji laboratorium. Tentu saja cara tersebut relatif sangat mahal jika kapasitas produksi hanya sedikit karena tak memenuhi skala produksi.

Kemudian untuk memastikan berikutnya adalah dengan uji laboratorium. Dengan pengujian akan diketahui kandungan beras yang sesungguhnya. Apakah mengandung unsur-unsur kimia sintetis atau residu berbahaya hasil proses produksi atau tidak? Umumnya beras yang lulus uji seperti ini akan diberi sertifikasi. Tentu saja lembaga atau badan yang menguji harus kredibel dan independen untuk menjaga kualitas pengujiannya.

Dapat dikatakan bahwa beras organik adalah beras yang dihasilkan dengan “cara organik”. Lalu apa sebenarnya definisi “organik” itu? Meskipun tak ada definisi baku tentanh “organik”, namun ada ciri-ciri umum yang menandakan ke-“organik”-annya ini, diantaranya:  
  1. Dalam proses produksi atau penanaman tidak menggunakan pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintetis atau buatan.
  2. Kualitas tanah dijaga dan dipertahankan dengan pemberian nutrisi alami seperti dengan menggunakan pupuk kandang, kompos, dan limbah pertanian lainnya. Namun tetap juga diperhatikan bahwa pupuk kandang misalnya, juga harus “organik”, artinya dalam peternakan juga tidak menggunakan unsur kimia buatan dalam ransum ternaknya.
  3. Tanaman dirotasikan di sawah untuk menghindari penanaman tanaman yang sama dari tahun ke tahun di sawah yang sama. Misalnya, periode tanam pertama dan kedua menanam padi, kemudia periode ketiga lahan ditanami kedelai atau jagung, dan begitu seterusnya.
  4. Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman bisa menggunakan predator sebagai musuh alami hama dan penyakit tanaman. Misalnya untuk mengendalikan tikus, bisa menggunakan burung hantu, untuk mengdalikan belalang bisa menggunaka ikan tertentu yang dipelihara di sela-sela padi. Sedangkan untuk mengendalikan gulma bisa memanfaatkan jerami sisa panen sebelumnya.
Begitulah ciri-ciri umum beras organik. Ada satu lagi yang bisa dijadikan pengujian kalau beras itu benar-benar organik. Biasanya beras organik kalau dimasak akan lebih tahan lama, artinya tidak cepat berbau apalagi basi. Kita bisa membuktikannya sendiri. Semoga bermanfaat!



1 komentar:

J-Theme