DEWASA ini seiring dengan
pertumbuhan ekonomi menyebabkan permintaan akan daging ayam buras
meningkat. Selain itu, kesadaran akan kesehatan, yang menganggap daging
ayam kampung lebih sehat dan alami, karena pemeliharannya nyaris tidak
menggunakan obat-obatan kimia sintetis, juga menyebabkan permiantaan
daging ayam meningkat. Tentu ini menjadi peluang bisnis yang baik bagi
masyarakat atau peternak ayam kampung. Peternak harus lebih meningkatkan
produksinya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
|
Sumber: gambargratis.com |
Nah,
salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi ayam
kampung adalah diawali dengan pemilihan bibit ayam kampung yang baik.
Dengan memilih bibit ayam kampung yang baik, maka produksi akan bisa
ditingkatkan. Adapaun cara memilih bibit ayam kampung adalah sebagai
berikut:
Untuk Indukan Betina: Untuk bibit yang akan dijadikan
indukan ciri-cirinya antara lain, ayam secara fisik harus sehat dan
tidak cacat, gerakannya lincah dan gesit, kondisi mata bening dan bulat,
rongga perut elastis, tidak mempunyai sifat kanibal, bebas dari
berbagai penyakit, dan berumur antara 5 sampai 12 bulan.
Untuk
Pejantan. Untuk bibit yang akan dijadikan pejantan ciri-cirinya antara
lain, ayam harus sehat dan tidak cacat, berpenampilan tegap, bulu halus,
mengkilap dan tidak lepek, tidak mempunyai sifat kanibal, dan berumur
antara 8 sampai 24 bulan. Untuk jumlah indukan, antara betina dan
pejantan perbadingannya adalah maksimal 10 betina dengan 1 pejantan. Hal
ini dilakukan perbandingan sedemikian untuk menjaga kualitas sperma
pejantan tetap berkualitas.
Demikianlah cara memilih bibit ayam
kampung yang baik. Dengan pemilihan bibit yang baik kita berharap
produktivitas peternak bisa lebih tinggi dan keuntungannya juga lebih
tinggi serta yang tak kalah pentingnya adalah kebutuhan masyarakat atau
konsumen akan daging, sebagai salah satu sumber protein hewani, bisa
terpenuhi.