Dampak Herbisida pada Kesehatan Manusia

PENGGUNAAN herbisida di bidang pertanian saat ini sanggat masif dan mengerikan. Sebagian besar petani-petani di Indonesia tak lepas dari penggunaan herbisida dalam membasmi gulma. Bahkan, untuk sekadar “merapikan” rumput di halaman atau pinggir jalan pun banyak yang menggunakan herbisida.

Namun sayangnya, penggunaan herbisida yang tak terkendali ini dapat berpengaruh pada kesehatan manusia. Timbulnya keracunan fatal yang akurat, rasa sakit yang akut, memburuknya aktivitas cholinesterase sehingga menyebabkan sakit kepala serta syaraf yang dapat mengakibatkan kematian adalah beberapa dampak dari penggunaan herbisida.

Keracunan dapat terjadi dengan terminum dengan tidak sengaja, kontak pada kulit atau terhirup pada saat penyemprotan herbisida. Keracunan melalui mulut dapat menyebakan terjadinya radang mulut, tenggorokan sakit, lemas, salivasi (banyak mengeluarkan air liur), kejang perut, mual, muntah, diare, konvulsi (kejang-kejang) dan sianosis (kebiruan). Tanda-tanda ini akan terlihat selama beberapa hari. Keracunan dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan pendarahan pada bagian perut, usus serta muntah darah.

Lalu bagaimana untuk pencegahannya? Untuk menghindari terjadinya keracunan, sebelum menggunakan perlu dipelajari dulu aturan penggunaan pada kemasannya. Waktu kegiatan penyemprotan hendaknya memakai sarung tangan, pelindung pernafasan dan pakaian pelindung yang sesuai. Selesai penyemprotan cuci segera kulit dan bagian tubuh yang terkontaminasi. Penyemprotan dilakukan sesuai dengan arah angin untuk menghindari terhirupnya kabut. Diusahakan untuk tidak melakukan kegiatan makan dan minum selama penyemprotan. Demikian, semoga betmanfaat!