|
Sumber: FB Yitno Utomo |
MASYARAKAT Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang sebentar lagi akan punya "hajatan akbar" yaitu menggelar
Bancakan Salak Galengdowo Jilid II. Bancakan salak ini dalam rangka tasyakuran petani salak sekaligus untuk memperkenalkan destinasi wisata baru yang ada di Desa Galengdowo yang sejak tahun lalu sudah mengukuhkan diri sebagai desa wisata.
Acara bancakan salak akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pengajaran pada hari Minggu, 21 Mei 2017. Serangkaian acara lainnya juga akan mengiringi untuk memeriahkan acara
bancakan salak. Diantaranya pameran produk UMKM, pagelaran Kuda Lumping, Drumband dan Patrol, serta Tari Remo Massal.
Adapun salak yang akan dibuat bancakan sekitar 2017 kilogram atau 2,17 ton, menyesuaikan tahun gelaran. Salak akan dibuat gunungan semacam tumpeng raksasa yang akan diletakkan di tengah lapangan untuk dibagi ke seluruh masyarakat.
Perlu diketahuni bahwa salak pondoh dari Desa Galengdowo merupakan salak yang memiliki spesifikasi rasa yang khas, manis dan renyah. Bentuk buahnya
kerucut dan cembung, warna kulit mining kekecoklatan dan warna daging
buah putih kekuningan. Pada tahun
2013 telah disusun Standard Operation Procedure (SOP) salak pondoh Desa
Galengdowo yang spesifik lokasi. Kemudian pada tahun 2014 dilakukan
Sekolah Lapang Good Agricultural Procedure / SL - GAP.
Setelah
dua tahun pelaksanaan SOP salak, petani salak yang tergabung dalam
Kelompok Tani Salak Indah Lestari, mendaftarkan sertifikasi kebun salak
ke Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Pendaftaran pertama ini baru
diikuti 11 orang petani yang kebun salaknya sudah produktif. Pada
hari Kamis, 21 januari 2016, Registrasi Lahan Kebun Salak di Desa
Galengdowo telah "LULUS" dan diikuti penyerahan piagam sertifikasi lahan
dari tiap petani pendaftar. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan usaha
budidaya salak telah sesuai dengan standard GAP (Sumber: Wenny Rosalina).