Cara Menanam Cabai Rawit dalam Pot

 

BAGAIMANA sih cara menanam cabai rawit dalam pot? Begitulah pertanyaan yang sering saya dengar. Sebenarnya cara menanam cabai rawit dalam pot itu tak jauh beda dengan menanam di pekarangan atau lahan secara langsung. Yang membedakan hanyalah luasan media tanamnya saja. Kalau menanam dalam pot tentu medianya relatif terbatas dan dalam budidayanya perlu sedikit “sentuhan”untuk bisa menghasilkan produk yang optimal. Keunggulan menanam dalam pot, selain mudah dalam pengawasan dan tentu perawatan, tanaman cabai bisa dijadikan sebagai tanaman hiasan layaknya bunga di taman atau sekitar rumah. 

Sumber: gopixpic.com

Lalu bagaimana cara menanamnya? Sebelum menanam tentu kita memerlukan bibit cabai rawit. Bibit ini bisa kita buat sendiri atau membeli langsung yang sudah siap ditanam. Bila kita menginginkan membuat sendiri, bisa membeli benihnya di toko-toko pertanian atau membuat dari cabai sisa dapur, yang tentu saja masih bagus kualitasnya.

Kalau kita memilih menfaatkan dari sisa dapur, yang terpenting adalah selisi benih. Caranya sederhana saja. Benih cabai secara fisik masih utuh dan kemudian kita angin-anginkan selama 2-3 hari. Setelah itu bisa kita seleksi lagi yaitu dengan cara direndam dalam air kurang lebih 30 menit. Air rendaman bisa air biasa atau lebih baik air yang mengandung larutan perangsang tumbuh (tonic). Setelah itu kita pilih benih cabai yang tenggelam dalam air,  sedangkan yang mengapung kita buang.

Setelah terpilih benih yang baik,  benih cabai ini kita keringkan dengan cara diangin-anginkan selama 2-3 hari. Setelah itu bisa langsung kita semaikan pada tempat khusus persemaian, bisa dibuat dari bak khusus atau bisa juga dibuat dari tampah yang telah diberi tanah atau pasir dan kompos atau pupuk kandang. Persemaian ini jangan sampai langsung terkena sinar matahari, tetapi bisa kita “akalin” dengan jaring peredam sinar matahari yang bisa dibeli di toko atau  ditaruh saja di bawah pepohonan, asal sinra matahari masih bisa menerobos. Kelembabannya juga harus kita jaga terus dengan cara menyiram persemaian secara teratur (lebih baik sore hari). Setelah beberapa minggu (sekitar 3 minggu) persemaian sudah tumbuh dan siap kita pindahkan ke media yang lebih besar atau pot.

Media atau pot sebelumnya kita siapkan dengan ukuran minimal mempunyai diameter 20 cm (lebih besar akan lebih baik) dan tingginya juga minimal sama. Pot kita isi dengan campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1: 1 dengan ujung pot bagian bawah kita lubangi sebagai aliran pembuangan air jika berlebih ketika menyiram. Dalam pemindahan tanaman dari persemaian ke dalam pot, lebih baik dilakukan sore hari untuk memberi kesempatan tanaman beradaptasi dan menghindari layu. Dalam perawatan tanaman bisa diberi dengan pupuk dasar maupun tonic perangsang tumbuh.

Demikianlah cara menanam cabe rawit dalam pot. Sangat mudah dan sederhana, bukan? Semoga bermanfaat!



2 komentar:

J-Theme